Selasa, 18 November 2008

MAAF

Suatu hari, seseorang dari negeri seberang yang teramat kaya datang ke Indonesia. Ketika ia tengah berjalan-jalan, ia melihat sebuah pesta pernikahan yang besar, kemudian Ia bertanya kepada salah satu penduduk di sana.
Orang kaya : “Uyvfjuyhc kyacctjf kuysaefcnaa;ohf kfasfd?”
(Wah, pestanya besar sekali, siapa yang menikah?)
Penduduk : “Maaf, saya tidak mengerti.”
Orang kaya : “Jhgad, sfg Maaf...”
(Ooh, si Maaf...) [Ia kira, orang yang menikah bernama “Maaf”]
Kemudian, satu hari setelah Ia melihat pesta besar itu ia melihat sebuah acara pemakaman yang dihadiri oleh begitu banyak orang, ia bertanya pada salah satu penduduk disana.
Orang kaya : “Fkiuybku uyktuky kuyh `hgvht ;htf?”
(Bayak sekali yang datang. Siapa yang meninggal?)
Penduduk : “Maaf, saya tidak mengerti.”
Orang kaya : “kuesa; w; Maaf... akya Maaf. Fo’ v ailu’apwpaiepj ;aslfha;c fij; sugfa...”
(Aduh Maaf... Maaf. Kasihan kamu, baru kemarin menikah hari ini sudah meninggal...)

Tidak ada komentar: